Pages

Saturday, October 29, 2016

Pola Kalimat ( Bunkei ) Ke – 1



Mengenal partikel yuk ~


Halo  teman – teman kembali lagi di Three Path Teacher
Bersama saya Zulfikar Alwanni  akan sedikit berbagi tentang Bahasa Jepang
Mengenai Bunkei yang sebelumnya sudah pernah saya bahas di dalam Youtube Channel Three Path Teacher.

Oke pada  pembahasan kali ini saya akan mengulas kembali tentang : 


Pola Partikel “wa” dan “Desu 
Nah sebelumnya dalam tayangan video di channel Three Path Teacher
Saya sudah memberikan Pola ini melalui contoh kalimat :

“ Watashi wa Maiku Miira desu” 

Dalam kalimat tersebut terdapat dua kata yang saya berikan garis miring ini kita beri nama “Pola Partikel  “, Nah kita bahas yuk kedua Pola Partikel ini … 



1.Pola Partikel pertama ini disebut kata “wa” 

Awas ini bukan kata “wa” didalam huruf hijaiyah ya !

Biasanya dalam percakapan sehari hari atau pada Kalimat yang muncul di media seperti Koran dan bahan wacana kita sering kita mendengar kata “wa”, Nah Saya bocorin nih makna dari penggunaan partikel ini.

Kata “Wa”  bisa di bilang  kata wajib yang khusus dimasukan ke dalam kalimat di bahasa jepang dan ditambahkan sesudah Pelaku ( Subjek ) . 




                                               Sumber : Lesson 6 : Wa & Ga 

Kesimpulannya bila tidak ditemukan kata “wa” dalam sebuah kalimat dan dialog seperti gambar diatas bisa di bilang kalimat itu Hambar deh .  




2. Pola Partikel kedua ini bernama “Desu”

Lafal ucap dimulut berbunyi “Des “
Partikel “Desu”  ini biasanya ditambahkan sebelum akhir kalimat lebih tepatnya sebelum tanda ( . ) Titik. 

Fungsi Partikel ini sama seperti “wa” yaitu kata wajib yang harus dimasukkan dalam kalimat.


Terus Kalau dibandingkan Bahasa Indonesia Partikel “wa” dan
“desu” itu perbedannya dimana ? 



A. Oke kita perdalam lagi untuk partikel “wa” ….,
- kemiripan  pada kata Bahasa Jepang “wa”  di dalam Bahasa Indonesia sendiri terdapat pada Kata “adalah “ yang berperan sebagai  pendamping subjek.
Ini Contoh perbandingannya dalam Bahasa Jepang :
1. Watashi Maiku Miraa.   ( Salah )
2. Watashi Maiku Miraa desu. ( Salah )
3. Watashi wa Maiku Miraa desu. ( Benar )

Ini Contoh perbandingannya dalam Bahasa Indonesia :
1. Saya Zulfikar. ( Benar )
2. Saya adalah Zulfikar. ( Benar ) 



kesimpulannya perbedaan diatas  tergantung dari kelaziman penggunaan bahasa
dimana bila kita menulis dan mengucapkan kalimat dengan atau tanpa kata “adalah “ itu diperbolehkan dan dapat di mengerti masyarakat Indonesia , namun berbeda hakikatnya dimasyarakat Jepang dimana penggunaan partikel “wa”  memang perlu dimasukkan dalam bentuk lisan dan tulisan sebagai pemerjelas. 


NOTE : Kata “wa” makna / arti bahasa Indonesianya sendiri bukan kata “ adalah “ melainkan hanya sebagai pola partikel.



 

B.  Kata “Desu “
Sama seperti “wa “ kata ini sendiri tidak memiliki arti di Indonesia tetapi perlu dimasukan pada setiap kalimat didalam Bahasa Jepang .

Note : Penggunaan Kata Desu merupakan suatu kelaziman atau kebiasaan masyarakat Jepang dalam menjelaskan benda , keadaan , dan tempat sebagai bentuk sopan .





Nah sekarang teman teman sudah bisa mengetahui nih  penggunaan partikel sederhana  ( Bunkei ) pola kalimat di dalam Bahasa Jepang . 



Bila ada penjelasan yang kurang jelas bisa ditanyakan 
dikolom Komentar yang tersedia dan jika kalian suka dengan artikel kami di bagikan ya keteman temannya  :-)  









No comments:

Post a Comment